1. Program Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular
  2. Pengertian Penyakit Menular

Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Demam babi klasik (: classical swine fever) atau kolera babi ( hog cholera) adalah penyakit menular pada yang disebabkan oleh. Penyakit ini ditandai oleh tinggi, pada permukaan serta organ dalam, dan seringkali berakhir dengan kematian.Nama resmi penyakit ini di tingkat internasional menurut (OIE) adalah classical swine fever (CSF). Istilah CSF lebih sering digunakan di, sedangkan hog cholera digunakan di.

Virus penyebab penyakit ini beberapa kali mengalami perubahan nama. Pada tahun 2000, nama hog cholera virus diubah menjadi classical swine fever virus dan pada tahun 2017 diubah lagi menjadi Pestivirus C. Babi domestik ( ), hewan rentan terhadap demam babi klasik.Babi domestik dan (keduanya merupakan subspesies dari ) merupakan reservoir alami Pestivirus C. Secara umum, anggota famili rentan terhadap demam babi klasik. Pestivirus C telah dideteksi pada pekari berbibir putih ( ), dan infeksi eksperimental telah dilakukan pada babi warthog ( ), babi semak ( ), dan pekari berkerah ( ). Belum ada bukti bahwa Pestivirus C dapat menginfeksi manusia.Penyebaran penyakit Demam babi klasik ditemukan di, dan. Sejumlah negara telah dinyatakan bebas dari penyakit ini, seperti dan, beberapa negara di (seperti, dan ), (seperti, dan ), serta (seperti, dan ).Di, kasus demam babi klasik pertama kali ditemukan di pada tahun 1994 dan mewabah pada tahun 1995.

Penyakit ini lalu menyebar provinsi lain di Pulau Sumatra, ke Pulau, hingga. Pada tahun 1997, melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 888/Kpts/TN.560/9/97 menyatakan bahwa penyakit ini telah menyebar di 11 provinsi, yaitu Sumatra Utara, dan. Provinsi dan ikut mengalami wabah pada tahun 2006.Pada tahun 2014, Provinsi secara resmi ditetapkan bebas dari demam babi klasik melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 181/Kpts/PD.650/2/2014. Di akhir tahun 2019, ribuan babi di Sumatra Utara mati secara mendadak. Pengujian laboratorium menunjukkan hasil positif terhadap demam babi klasik dan terindikasi, penyakit yang belum pernah ditemukan sebelumnya di Indonesia. Penularan Cara penularan yang paling sering terjadi adalah melalui kontak langsung antara babi terinfeksi dengan babi sehat. Cairan tubuh dari babi terinfeksi (, leleran dari hidung dan mata, serta ) merupakan sumber virus.

Hewan yang terinfeksi secara persisten seringkali tidak menunjukkan tanda klinis, tetapi menyebarkan partikel virus ke lingkungan melalui tinjanya. Virus juga dapat menempel pada benda mati seperti, dan sehingga orang yang bepergian antarpeternakan babi memiliki peran penting dalam penyebaran penyakit.Babi sehat menjadi terinfeksi akibat menelan partikel virus, termasuk memakan daging babi atau olahannya yang mengandung Pestivirus C. Konsumsi sampah sisa makanan yang dikenal dengan istilah swill feeding juga dapat membuat babi terinfeksi. Penularan juga dapat terjadi secara vertikal selama kebuntingan. Dapat terinfeksi sejak berada dalam induk yang menderita demam babi klasik. Keberadaan babi liar di sekitar peternakan babi juga perlu diwaspadai.Tanda klinis Penyakit ini memiliki bentuk dan, dengan manifestasi klinis yang bervariasi.

Program Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular

Babi dapat menunjukkan tanda klinis yang berat dengan angka kematian yang tinggi, hingga tanda klinis yang ringan atau bahkan tidak terlihat. Perbedaan ini dipengaruhi oleh strain virus, umur dan tingkat kekebalan babi, serta adanya infeksi campuran. Berlangsung antara 2-14 hari atau 3-7 hari pada bentuk akut.Demam babi klasik bentuk akut disebabkan oleh strain virus ganas dan seringkali ditemukan pada babi berusia muda. Tanda klinis yang dijumpai yaitu tinggi; lemah dan tidak nafsu makan;; terutama pada telinga, moncong, kaki, dan ekor; atau multifokal pada kulit; yang diikuti, pembengkakan;, dan; inkoordinasi dan cara berjalan yang aneh; berat; dan perilaku berkerumun bersama-sama. Beberapa babi akan atau menunjukkan gangguan sistem. Kematian biasanya terjadi setelah 1-2 pekan di mana angka kematian pada babi muda bisa mencapai 100%. Kematian mendadak tanpa adanya tanda klinis bukanlah karakter penyakit ini.Penyakit bentuk kronis disebabkan oleh strain virus yang lebih jinak atau pada peternakan yang sebagian babinya telah memiliki kekebalan terhadap Pestivirus C.

Babi yang sakit kronis menunjukkan perilaku bodoh, nafsu makan yang berubah-ubah, demam, dan diare hingga satu bulan, rambut acak-acakan, dan pertumbuhan terhambat. Babi yang sakit akan terlihat pulih dalam beberapa pekan, tetapi tanda klinis penyakit dapat muncul kembali.Pada penularan, janin dapat mengalami kematian atau, kelemahan umum, kekerdilan pertumbuhan, dan berujung pada kematian dalam beberapa pekan atau bulan. Infeksi kongenital juga dapat terjadi secara persisten tanpa tanda klinis. Walaupun demikian, babi hanya mampu bertahan hidup beberapa bulan dan akan mati dalam satu tahun. Diagnosis Dengan tanda klinis yang bervariasi, pengujian laboratorium dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis. Untuk mengonfirmasi kasus klinis, isolasi virus pada dan uji (PCR) merupakan metode pengujian yang sesuai, diikuti dengan uji netralisasi virus. Spesimen yang sesuai untuk pengujian yaitu, kelenjar getah bening (mandibular, retrofaringeal, gastrohepatik, dan mesenterik), darah tanpa, dan usap hidung atau tonsil.Uji dapat digunakan untuk mendeteksi yang dihasilkan oleh babi.

Namun, perlu diingat bahwa Pestivirus C bersifat sehingga antibodi tidak bisa dideteksi dengan jelas hingga minimum 21 hari pascainfeksi. Pemeriksaan antibodi lebih tepat digunakan untuk mendeteksi sisa-sisa infeksi dalam suatu peternakan, mengevaluasi usaha pemberantasan penyakit, mengetahui penyakit, memastikan individu hewan bebas penyakit sebelum dilalulintaskan, serta mengetahui status kekebalan tubuh pascavaksinasi.Penyakit lain yang dapat dikelirukan dengan demam babi klasik yaitu (ASF), bentuk, dan infeksi. Pencegahan dan pengendalian Penyakit ini tidak bisa diobati.

Penyakit menular adalah

Hewan yang tertular harus dimusnahkan dengan cara dikubur atau dibakar dalam insinerator. Demam babi klasik bisa dicegah dengan pemberian serta melakukan pemasukan babi hidup maupun produknya (semen, embrio, daging, kulit, rambut, dan tinja) yang sesuai dengan rekomendasi teknis (OIE).

Penetapan negara, zona, maupun kompartemen yang bebas dari demam babi klasik diperlukan dalam program pemberantasan penyakit yang berkelanjutan.Temuan kasus demam babi klasik wajib dilaporkan karena penyakit ini ditetapkan oleh sebagai (PHMS) dan termasuk dalam daftar penyakit yang wajib dilaporkan pada OIE. Pada kondisi wabah, rekomendasi tindakan yang perlu diambil yaitu eliminasi semua babi pada peternakan terinfeksi, pemusnahan bangkai secara aman, disinfeksi menyeluruh, penentuan zona terinfeksi dengan pengendalian lalu lintas babi, serta penyelidikan epidemiologis yang diikuti surveilans. Catatan kaki.

^, hlm. 2. ^. Www.oie.int (dalam bahasa Inggris). World Organisation for Animal Health (OIE). Diakses tanggal 12 November 2019. Www.cabi.org (dalam bahasa Inggris). Centre for Agriculture and Bioscience International (CABI).

International Committee on Taxonomy of Viruses. Hlm. 27. International Committee on Taxonomy of Viruses. Van Regenmortel, M. V., International Union of Microbiological Societies.

Virology Division. San Diego: Academic Press. Smith, Donald B.; Meyers, Gregor; Bukh, Jens; Gould, Ernest A.; Monath, Thomas; Scott Muerhoff, A.; Pletnev, Alexander; Rico-Hesse, Rebecca; Stapleton, Jack T. Journal of General Virology (dalam bahasa Inggris). 98 (8): 2106–2112.

Pemeliharaan CS1: Format PMC. Talk.ictvonline.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 11 Oktober 2019. Species.wikimedia.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 9 November 2019.

Pengertian Penyakit Menular

Species.wikimedia.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 9 November 2019. Species.wikimedia.org (dalam bahasa Inggris).

Diakses tanggal 9 November 2019. ^ Risatti, Guillermo, R.; Borca, Manuel.

Www.msdvetmanual.com (dalam bahasa Inggris). MSD Veterinary Manual. ^, hlm. 1., hlm. 1. Www.oie.int (dalam bahasa Inggris). World Organisation for Animal Health (OIE). Diakses tanggal 12 November 2019. Www.oie.int (dalam bahasa Inggris).

World Organisation for Animal Health (OIE). Diakses tanggal 12 November 2019., hlm. 37., hlm. 1. ^, hlm. 2. Kementerian Pertanian RI (2006), Jakarta: Kementerian Pertanian Republik Indonesia., hlm. 76. Muhlis (2019-11-10).

Diakses tanggal 12 November 2019. ^, hlm. 2. ^. Www.oie.int (dalam bahasa Inggris). World Organisation for Animal Health (OIE).

Diakses tanggal 2019-11-11. ^, hlm. 2. ^, hlm. 2., hlm. 3. ^, hlm. 10., hlm. 39., hlm. 4., hlm. 5.Daftar pustaka. Direktorat Kesehatan Hewan (2014).

Jakarta: Direktorat Kesehatan Hewan,. Direktorat Kesehatan Hewan (2015). Jakarta: Direktorat Kesehatan Hewan,.

Direktorat Kesehatan Hewan (2018). Jakarta: Direktorat Kesehatan Hewan,. (Oktober 2009), (PDF), OIE Technical Disease Cards, World Organisation for Animal Health (OIE). (2013), (PDF), General Disease Information Sheet, World Organisation for Animal Health (OIE). (2019), (PDF), OIE Terrestrial Manual, World Organisation for Animal Health (OIE). (28 Juni 2019), (PDF), OIE Terrestrial Animal Health Code, World Organisation for Animal Health (OIE).

Spickler, Anna Rovid (Oktober 2015). CFSPH Technical Disease Fact Sheets. The Center for Food Security and Public Health, Iowa State University.Pranala luar. Media yang berhubungan dengan di. Www.cfsph.iastate.edu (dalam bahasa Inggris).

Pencegahan

The Center for Food Security & Public Health. Www.thepigsite.com (dalam bahasa Inggris). The Pig Site.

(PDF), Fast Facts, The Center for Food Security and Public Health, Iowa State University, 2008. Iowa State University of Science and Technology & US Department of Agriculture (2017), USDA Foreign Animal Disease Preparedness & Response Plan (FAD Prep); CFSPH National Animal Health Emergency Management System (NAHEM), The Center for Food Security and Public Health, Iowa State University. Schulz, Katja; Staubach, Christoph; Blome, Sandra (2017). Veterinary Research (dalam bahasa Inggris).

Coments are closed